• Juara Umum 2 dalam ajang lomba Prodistik yang diselenggarakan oleh ITS Surabaya
  • Dokumentasi lomba Prodistik yang diselenggarakan oleh ITS Surabaya
  • Dokumentasi lomba Prodistik yang diselenggarakan oleh ITS Surabaya
  • PT. Dahana juara 1 dalam ajang lomba "Lepas Kaos Kaki" yang diselenggarakan oleh PT. Petrosea.
  • PT. Dahana juara 1 dalam ajang lomba "Mobile Legend" yang diselenggarakan oleh PT. Petrosea.

Selasa, 06 September 2016

Ke-SHan " GOLEKONO GALIHING KANGKUNG "

GALIH KANGKUNG


Seperti halnya apa yang tertulis dalam kitab kitab jawa kuno atau pesan para sesepuh dahulu bahwa MANUNGGALING KAWULO GUSTI hanya akan dapat terwujud dalam manunggaling CIPTO, ROSO, dan KARSO, demikian juga manusia yang MULIA pasti akan mengalami atau mendapati masa transisi dimana kebingungan hati dan terbenturnya sebuah PIKIRAN atau LOGIKA.

Karena apa yang diajarka para sesepuh dahulu acapkali hanya berupa bahasa SANEPAN atau bahasa KIASAN, hal ini banyak sekali dijumpai dalam banyak pepatah jawa yang kadang tidak bisa dicerna dengan akal pikir.

misalnya : 

GOLEKONO GALIHING KANGKUNG  dalam arti biasa ini berarti kita harus mencari apa inti atau tengah tengah dari sebuah pohon kangkung, padahal seperti yang kita tahu bahwa pohon kangkung itu sendiri pada saat kita belah menjadi dua maka kita akan melihat bahwa sama sekali tiada tengahnya, yang ada adalah rongga kosong seperti bilah bambu yang kita pecah / belah menjadi dua.

trus apa makna kata kata para sesepuh diatas? apakah para sesepuh sudah GILA ? karena pada saat kita tau sama sekali tidak ada isi ditengah-tengah batang kangkung itu sendiri? trus apa maksudnya? 

justru inti dari kata kata diatas adalah ketiadaan itu tadi, seperti halnya SIDARTHA GAUTAMA salah satu tokoh spiritual AGAMA BUDHA mengatakan ISI ADALAH KOSONG, KOSONG ADALAH ISI….. bukan dalam arti beliau GILA.

keduanya memiliki arti yang sama bahwa dibalik semua yang indah didunia ini hanyalah semu, tiada yang pantas dibanggakan karena itu semua hanya titipan yang suatu saat harus kita wariskan pada penerus kita.

sedangkan dibalik semua yang tidak terlihat justru itulah yang sangat diperhitungkan nantinya, seperti: amal ibadah kita, sedekah, rasa ketakwaan kita, dan rasa rasa yang lain yang nanti pada akhir dunia ini sangat diperhitungkan oleh TUHAN dalam menentukan betapa kita menjadi manusia yang mulia atau tidak.

Nah dalam falsafah jawa GOLEKONO GALIHING KANGKUNG memuat makna yang sama bahwa semua itu berawal dari kosong dan akan menjadi kosong pula, begitu juga manusia, dulu kita gak pernah ada karena kita masih dialam SUWUNG kemudian kita dilahirkan besar dewasa dan mati kita akan kembali ke alam SUWUNG itu sendiri.

karena pada saat kita bertanya siapa TUHAN itu? Ya kita bisa jawab Tuhan adalah kekosongan itu sendiri, padahal dalam kekosongan itu TUHAN berkarya dalam menciptakan segalanya.

semoga sedikit pembahasan diatas dapat anda renungkan dan dapat memberi sedikit pemikiran untuk mencapai kesempurnaan akal dan bathin kita  jika ada kesalahan maka saya mengharapkan agar saudara bisa memberikan masukan pada saya,

jika benar apa yang tertulis itu semua karena semata mata dibukakan pikiran saya oleh Allah Tuhan kita, jika ada kesalahan seluruhnya milik saya sebagai manusia yg tiada pernah sempurna……